HASIL GUA NGEBLOG DAN SEDIKIT PERCAMPURAN BLOG LAIN

Sabtu, 03 November 2012

Yang Bertalang Betung, Yang Berpagar Lalang

di semak rambutmu sajak merabuk, sajak mengurai
diri menjadi cadik, menjadi layar perahu yang
menepis asin angin dan pahit laut
barangkali kau telah berjanji kepada kekasihmu,
wanita yang berdiam dalam deras gerimis batu
kau akan pulang dari negeri jauh, tempat kau
mengais tanah, mengubur api tungku
dan menahan liur tersebab matahari pecah
tapi tungkai kakimu adalah sayap, menolak
kau kembali pulang ke ladang, bersetubuh
dengan miang lebat lalang
ia memilih untuk terus terbang, bersitatap
dengan lembab udara, membentang selebar kata-kata
dalam sajak dalam rambutmu yang perak
membumbung dari buih embun batang buluh
yang memancing kau turun, menjemput
bunyi rindu yang jauh

tapi kekasihmu telah bertenun hujan, berselimut
rumput, bersikeras menampik kilau rekata
meski seringkali di tengah malam buta ia meranyau
tentang lelaki yang lupa jalan pulang,
lelaki berambut perak yang patah sayapnya,
lelaki yang tersesat di ladangnya sendiri

dan bukankah kau yang dahulu menikamkan
pucuk belati ke ulu dada perempuan itu,
perempuan yang berdiam dalam gerimis batu?

maka dengarlah lewat ringkih suara angin menari
dalam sajak-sajakmu
ia sedang menunggu kau pulang, menanti untuk
kau pinang
dalam rumah bertalang betung
beratap hujan, berpagar lalang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar