sore di Anjungan, tak ada angin, hanya langit kuning muda
dilapis iring-iringan awan yang pecah serupa napasku
saat memanggilmu
sore di Anjungan, kolam ikan perlahan mengering
padahal hujan sedang lupa kepada jeda. Mungkin
karena jeda sedang basah di antara kita
sore di tempat ini tak meneduhkan hatiku. Hanya
menemaram di mata, memudar di dada, menghangat
di ujung-ujung jemari. Kaukah itu?
sore seperti ini terlalu sepi, semacam lagu terakhir
yang tak ingin kunyanyikan tapi kau terlanjur
membuatnya demikian merdu
saat memanggilmu
sore di Anjungan, kolam ikan perlahan mengering
padahal hujan sedang lupa kepada jeda. Mungkin
karena jeda sedang basah di antara kita
sore di tempat ini tak meneduhkan hatiku. Hanya
menemaram di mata, memudar di dada, menghangat
di ujung-ujung jemari. Kaukah itu?
sore seperti ini terlalu sepi, semacam lagu terakhir
yang tak ingin kunyanyikan tapi kau terlanjur
membuatnya demikian merdu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar