HASIL GUA NGEBLOG DAN SEDIKIT PERCAMPURAN BLOG LAIN

Kamis, 26 Juli 2012

Sementara


Sementara... teduhlah, hatiku
Tidak lagi jauh
Belum saatnya kau jatuh
Sementara... ingat lagi mimpi
Juga janji-janji
Jangan kau ingkari lagi

Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Jangan henti disini

Sementara... lupakanlah rindu
Sadarlah, hatiku
Hanya ada kau dan aku
Dan, sementara... akan kukarang cerita
Tentang mimpi jadi nyata
Untuk asa kita berdua

Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah
Nikmatilah lara

Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah
Nikmatilah lara

Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah
Nikmatilah lara
Untuk sementara saja

Sabtu, 21 Juli 2012




Apa itu cinta?
Cinta itu adalah rute trem bawah tanah London
Mereka bilang cinta itu indah…?
Cinta yang indah hanyalah kecintaan kita kepada keharmonisan
Tetapi bukankah cinta juga menyakitkan?
Cinta menyakitkan bagi mereka yang tidak bisa menjaga keseimbangan
Apa kau percaya pada kesempurnaan dan kemurnian cinta?
Even in the greatest masterpiece we can still find its defect,


Apa kau pernah jatuh cinta?

Itu retoris
Apa hal yang paling membahagiakan dari cinta?
Saat kau mengetahui bahwa cintamu berada dalam keharmonisan
Apa hal yang paling menyedihkan dari cinta?
Hmm…ketika kau mengetahui bahwa orang yang kau cintai berada di tepian sementara kau tidak bisa apa2 untuk membawanya kembali ke  keseimbangan…
Lantas siapa kau sebenarnya?
Aku hanyalah seorang pujangga muda yang baru saja mulai mencari makna sederhana dari rumitnya cinta.

Kamis, 12 Juli 2012



CERITA ORANG TAMPAN
Si Adang dan Si Ading, sedang ngobrol di warung kopi Pak Ohim, sambil ketawa ketiwi, kemudian si Ading bercerita ke Adang:


Ading : “Dang, elo tau nggak, kalo di rumah sakit jiwa itu tiap bulan ada test kemampuan pasien. Begini Dang ceritanya. Di rumah sakit jiwa ada 2 pasien. Yang satu selalu bilang ‘Sudah… sudah…’, yang satu lagi selalu bilang ‘belum… belum…’
Elu udah pernah denger ceritanya Dang?”Adang : “Belum!”Ading : “Nah berarti elu orang gila kedua.”Adang : “Sialan luh ! …”







Akhirnya semua ucapanku membuatmu diam dan membisu
Membuatmu takut seorang anak kecil berlari ketika  lihat badut bernyanyi 

Mengapa kau selalu menghantui hidup ini ?

Kau goyahkan persaan ini seakan kau ingin memiliki
Aku tau , aku tak sesempurna kekasihmu dahulu
Tapi aku berjanji akan membuatsenda guraumu menjadi canda tawa

Akhirnya semua ucapanku membuat hidupmu ragu
Seperti air yang berjatuhan kelantai
Ingin ku berlari dan mengatakan semua itu
Mengapa kau selalu menghantui hidup ini ?
Hidup yang tadinya biasa menjadi  istimewa ketika ku kenal dirimu
Aku tau , aku tak sebodoh masa laluku
Yang berusaha menghalau keraguan mengisi hatiku


Hei kau gadis yang ku puja ?

Bisakah kau meresapi tulisan ku yang sederhana ini

Kalimat seseorang yang ingin merubah masa lalu
Hei kau gadis pujangga yang selalu tersenyum ?
Bisakah kau pahami maksud tulisan ku ini
Kalimat seseorang yang ingin mimpinya diketahui


Andai saja kau peka terhadap tulisan ku

Bagai sibungkuk merindukan bulan

Memang kisah cinta tak akan berakhir manis
Aku buat puisi ini dengan hati yang selalu ragu
Ragu dalam arti aku masih ingin bersamamu dahulu
Kukayuh sepeda agar kau melihat betapa susahnya membuatmu tertawa
Ingin ku ciptakan sebuah lagu dengan hamonika
Bila suaranya indah maka ucapanku akan mengalir apa adanya
Tetapi bila berakhir pada nada yang tak semerdu ribuan burung bernyanyi , maka putuslah harapanku

Hai kau pujangga, kukenali tulisan di matamu yang teduh
dan gemuruh.



Kinanti Dwi Nata !
Semakin hari besar harapanku memudar
Ketika semua itu ingin ku capai

Bagai mimpi indah yang terbangun

Bagai burung yang hinggap diatas dahan lalu terbang

Sadar ku sang pengecut  yang ingin bermimpi


Semakin hari angan dan cita ku melayang
Ketika cuaca tak lagi bersahabat
Bagai pasir yang tergulung ombak
Bagai ikan yang tertangkap jaring nelayan
Sadar ku sang pengecut yang ingin berlari


Kisah ini t’lah ku jadikan acuan ceritaku
Ketika bunga yang ingin mekar tak lagi menunjukan kuncupnya
Apakah kau masih ingin bercerita ?
Detak jantungmu t’lah membuktikan semua
Sadar ku sang pengeut yang ingin dicintai


Hai nona taklukkanlah bara api yang menyala diceritaku
Buang rasa takut , ragu dan senda guraumu
Rapihkan hidup ini dengan canda tawa
Bagai seorang anak kecil yang merapihkan puzzlenya
Sadar ku sang pengecut yang ingin bersama

Karya Perdanaku



Modal wajah kuat matang
Jalan gagah kumpul pandang
Tegap rapi dari rambut sampai ujung kaki
Emang ujung kaki gak keliatan sih
Tapi yang penting rapi
Itu modal untuk berburu hati
Eh hati bukan sembarang hati
Tapi milik bidadari
Kalo mau tinggal nyari

Buka gudang tempat parkiran
Motor gede sudah jadi keharusan
Greng suara lantang
Mana tahan cewek pasti langsung sayang
Jaket kulit bumbu parfum
Biar panas jalan waktu siang
Jangan salah keringat itu menantang
Bila nanti cewek datang
Bukan lancang pasti terangsang

Dunia sempit dengan laju ini
Sisi lain dunia sang bidadari menanti
Cantik pasti sexy nanti dulu
Sebuah status yang menampang
Itulah yang terpenting
Tak mau indah bagai gunung krakatau
Kalau sudah pecah lubang kawah
Masa depan jadi susah
Milik siapa jatuhnya buah
Malas sudah bertanya-tanya

Tapi kini biar kini
Jalan di depan biar dinikmati
Sang bidadari adalah milik diri
Sang brondong kualitas tinggi
Benar sang bijak waktu tak tahan lagi
Mana tahan bila ia tak digubris lagi
Nilai kebebasan dirasa tinggi
Tambah mateng buah menjadi



                                                                                                  
Perbandingan waktu mah masalah nanti
Berpeluk sudah mereka di atas tenaga kuda
Dengan suara lantang
Menantang gelap malam bintang
Melaju pada suatu kemenangan
Sungguh anak muda zaman sekarang
Mana tahu apa yang ada di layar belakang
Biarlah yang penting senang